Bahasa IndonesiaTuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan?suatu masalah yang wajib kita hindarianugerah Tuhan yang harus kita syukurisuatu masalah yang perlu menjadi perhatiansuatu kondisi yang perlu diwaspadaiSemua jawaban benarJawaban B. anugerah Tuhan yang harus kita dari Ensiklopedia, tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan anugerah tuhan yang harus kita syukuri.Tuhanmenciptakan kita bermacam-macam. Baik dalam hal suku, ras, warna kulit, bentuk wajah, bentuk tubuh dan lainnya. Tapi kebermacaman itu bukanlah alasan manusia untuk saling bertempur. Sebaliknya, ada nilai kebersamaan dan kasih sayang yang harus diwujudkan. Perbedaan dan keragaman merupakan sebuah keniscayaan di dalam kehidupan ini. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebuah keniscayaan bahwa beberapa dari kita pernah mengalami fase krisis intoleransi terhadap perbedaan. Biasanya, fase tersebut dialami ketika masa puber, di mana pada masa tersebut, psikologi kita sedang diuji krisis identitas “siapa saya.” Ditambah dengan pengaruh eksternal, yang kebetulan, materi-materi yang terserap pada fase tersebut adalah materi yang berbau intoleransi. “Apa yang aku yakini adalah yang paling benar, dan yang berbeda denganku adalah salah,” kata egoisnya kala dengan yang berbeda kepercayaan agama, hingga yang berbeda secara sekte atau mazhab adalah beberapa bentuk krisis intoleransi. Terlepas dari kebenaran teologis, atau agama apa yang benar, sikap intoleransi adalah bentuk multikulturalisme yang diciderai. Padahal jika dilihat lebih dalam, setiap agama mengajarkan nilai-nilai toleransi sebagai bentuk dalam agama Kristen, disebutkan dalam Kitab Perjanjian Baru Galatia 328 bahwa semua manusia berasal dari suku, bangsa, serta kelas sosial dipersatukan dalam Kristus. Artinya, semua orang mendapatkan kasih Kristus tanpa memandang siapa dan dari mana asal-usul mereka. Adapun dalam kitab suci agama Hindu, nilai aplikasi-multikulturalisasi ini dapat dijumpai dalam Kitab Yajur Weda Disebutkan bahwa “seseorang yang mengangap seluruh umat manusia memiliki atman yang sama dan dapat melihat semua manusia sebagai saudaranya, orang tersebut tidak terikat dalam ikatan dan bebas dari kesedihan.” Sesama manusia pada sejatinya adalah saudara, seorang makhluk yang diberikan jiwa dari Yang Kuasa. Sementara itu, di dalam Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam, dalam salah satu ayatnya Al-Hujurat 49 13 menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan gender laki-laki dan perempuan, kemudian Ia jadikan mereka menjadi suatu kumpulan manusia yang berbangsa-bangsa, bersuku-suku agar manusia dapat saling mengenal. Ibn Asyur menjelaskan bahwa ayat ini berkaitan tentang pentingnya untuk bermu’amalah dan menjaga konsekunsinya adalah sesama manusia dilarang untuk merendahkan orang lain. Karena boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari pada yang merendahkan, sebagaimana yang disebutkan pada dua ayat sebelumnya. Menurut Ibn Katsir, perbuatan merendahkan manusia ini merupakan tindakan yang haram ajaran dari beberapa agama yang disebutkan di atas, meskipun dengan kepercayaan teologis Tuhan yang berbeda, namun kesemuanya mengajarkan nilai kesetaraan manusia atas suratan Tuhan yang menghendaki perbedaan-perbedaan bagi makhluk-Nya. Tidak cukup hanya dari nilai dan ajaran agama, namun perlu aktualisasi kesadaran akan perbedaan yang mewujudkan kesadaran pluralisme-multikulturalisme, perlu adanya bangunan komunikasi lintas budaya maupun antar budaya yang beroperasi dalam masyarakat multikultural. Setidaknya ada tiga unsur penting selama membangun proses komunikasi, yakni pertemuan berbagai kultur dalam waktu dan tempat tertentu, pengakuan terhadap pluralisme-multikulturalisme, dan perubahan perilaku individu. Ketika berbicara multikulturalisme yang berkaitan dengan persoalan kodrat manusia, maka yang hadir adalah sebuah keanekaragaman kultural, kesetaraan dalam perbedaan, dialog antar budaya, kebebasan berbicara tanpa pandang status sosial, serta dinamika kebudayaan dalam konteks globalisasi. Manusia yang multikultural akan bersinggungan dengan sebuah kesetaraan atau antipati, intoleransi pada “keanekaragaman dan perbedaan kulural” akan berbuntut panjang pada sikap diskriminatif. Sikap tersebut akan semakin mebuat gap jika tanpa ada komunikasi dan solusi. Pada akhirnya pluralisme-multikulturalisme ini tidak dapat lepas dari isu mayoritas dan minoritas, dominan atau tidak dominan dalam sebuah kelompok. Nilai-nilai ajaran agama yang berupa toleransi, menghargai, simpati-empati, dan yang utama adalah pengakuan terhadap perbedaa-perbedaan itulah yang menjadi benteng kerukunan umat manusia sebagai aktualisasi kesadaran akan perbedaan yang digariskan Sang Pencipta. Lihat Sosbud Selengkapnya
MembacaSejarah. Keragaman dan perbedaan telah mengakar dalam sejarah, pengetahuan, dan tradisi keagamaan. Hal ini dapat dipelajari dari bagaimana tradisi kuno nun jauh di sana di Mesopotamia, Mesir, Yunani, Romawi, India, Arab, dan Indonesia, yang saling berkelindan serta diwarisi manusia hingga saat ini.
Tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan? masalah yang wajib kita hindari tuhan yang harus kita syukuri masalah yang perlu menjadi perhatian kondisi yang perlu di waspadai Perbedaan yang diciptakan oleh tuhan adalah b. Anugerah tuhan yang harus kita syukuri. Hal ini dikarenakan dengan adanya berbagai macam perbedaan, kita akan dapat saling melengkapi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki antara satu dengan yang lainnya. Sehingga kita akan mampu untuk memaksimalkan potensi kemampuan yang dimiliki oleh Pengertian perbedaan berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia adalah sesuatu yang membuat sebuah hal berbeda. Salah satu contohnya adalah keragaman budaya yang ada di Indonesia. Akibat Indonesia memiliki sebanyak 17000 pulau lebih menyebabkan Indonesia memiliki ragam budaya. Hal ini menjadikan kekuatan bagi Indonesia karena tidak ada negara lain di dunia yang memiliki berbegai macam kebudayaan di Indonesia dan mampu untuk menjadi sebuah negara yang utuh dengan ragam perbedaan dari ras, suku hingga agama. Pilihan A, C, dan D kemudian dianggap tidak tepat karena tidak mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan dalam bentuk perbedaan. Pelajari lebih lanjut 1. Materi tentang perbedaan 2. Materi tentang perbedaan 3. Materi tentang perbedaan - Detil jawaban Kelas 11 Mapel Sosiologi Bab Bab 5 - Kebudayaan dan Multikulturalisme Kode TingkatkanPrestasimuTuhaningin manusia Tahu Adam Dan Hawa bahwa 2 jenis kelamin yang berbeda. Sama hal nya juga hewan (jantan/betina), tumbuhan (bunga/sari, koreksi jika salah). Oleh karena itu manusia, hewan Dan tumbuhan Bisa berkembang biak. Tidak mungkin Tuhan Hanya Menciptakan 2 manusia aja. Jika memang Tuhan menciptakan 2 manusia saja.
Inta Official Writer Kita adalah pribadi yang unik. Tentang keunikan setiap pribadi, John C. Maxwell menceritakan mengenai dua orang pria yang sedang memancing ikan. Pada suatu sore, ada dua orang pria yang duduk menunggu umpannya dimangsa oleh ikan. Ditengah-tengah penantian tersebut, mereka memulai sebuah pria menceritakan istrinya, memuji-mujinya dan menonjolkan kebaikan yang ada pada istrinya. Sementara pria lain mendengarkan, pria pertama tadi menutup ucapannya demikian, "Kamu tahu, kalau semua pria seperti saya, mereka semua pasti mau menikahi istri saya."Menanggapi si pria pertama tadi, pria kedua berkata, "Dan kalau semua pria sama seperti saya, bisa dipastikan kalau tidak ada satupun wanita yang mau." Tidak ada satu pribadipun yang sama. Bahkan mereka yang kembar identik pun pasti punya perbedaan, baik dalam sifat, minat, sampai kepribadian Bayangkan kalau dari milyaran manusia yang ada di muka bumi ini, ternyata tidak ada satupun yang persis sama. Tuhan memang menghendaki kita, manusia untuk memiliki perbedaan dan keunikan. Kejadian 127, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."Sejak pertama kali manusia diciptakan, Adam dan Hawa sudah berbeda dalam hal jenis kelamin. Demikian juga saat mereka berdua memiliki anak, dalam hal minat, Kain adalah seorang petani, sementara Habel bekerja sebagai ini sudah cukup menjelaskan kalau Tuhan memang menghendaki kita, sebagai manusia yang berbeda, unik, dalam berbagai sisi. Kita juga harus mengingat kalau Tuhan menciptakan manusia secara pribadi, bukan lewat penciptaan massal. Lewat pemahaman bahwa setiap pribadi yang unik, kita bisa belajar mengenai penerimaan diri sendiri dan orang lain. Satu, setiap kita harus bisa bersyukur pada keadaan kita yang sekarang ini. Pesek, mancung, pendek, tinggi, semua ciptaan Tuhan adalah unik, tidak ada alasan bagi kita untuk mengeluh hanya karena kita berbeda. Tidaklah perlu kita mencoba untuk menjadi orang lain. Justru sebaliknya, kita perlu bersyukur dan bangga karena Tuhan telah menjadikan kita berbeda dan unik. Bahkan melalui perbedaan tersebut, Tuhan akan menyatakan karyanya bagi kita. Dua, sebagaimana bisa menerima diri sendiri, kita juga harus bisa menerima pribadi orang lain. Baik kekurangannya, kelebihannya, keberadaannya, kita harus bisa menerima semua itu. Mereka tidak harus sama seperti kita, sebab Tuhan telah menghendaki mereka berbeda dari kita. Ada orang yang punya wajah mirip, tapi bisa dipastikan kalau sifatnya tidaklah mirip. Pun orang yang punya sifat dan wajah mirip, mereka pasti punya talenta yang berbeda. Pengalaman hidup mereka pun sekarang, kita harus bisa menerima setiap perbedaan yang ada dalam kita dan orang lain. Sebab dengan menerima keadaan tersebut, kita akan jauh dari iri hati, kecemburuan dan menjadi lebih bersyukur atas setiap hal yang kita terima. Sumber berbagai sumber Halaman 1
FaktorMenciptakan dan Menjaga Perbedaan Budaya. iTernama Februari 16, 2021. Budaya adalah latar belakang bersama (misalnya, bangsa, suku, agama) yang dihasilkan dari bahasa dan gaya komunikasi, adat istiadat, kepercayaan, sikap, dan juga nilai yang sama, itu semua dapat menciptakan perbedaan budaya dalam kehidupan manusia.