Unduh PDF Unduh PDF Jika ayahmu menikah lagi, kamu harus belajar cara menghadapi ibu tiri. Orang tua tiri baru menimbulkan perubahan. Merasa sedikit cemas karena perubahan ini adalah hal normal, tetapi ada langkah-langkah yang bisa kamu lakukan agar hubungan ini berjalan lebih baik. 1 Berkonsultasilah dengan konselor atau psikolog. Banyak orang menyadari bahwa berkonsultasi dengan ahli profesional tentang hal-hal yang sulit dapat membantu. Ahli profesional telah melihat berbagai macam situasi yang berkaitan dengan orang tua tiri sebelumnya. Mereka memiliki saran-saran praktis tentang cara mengatasinya. Seorang konselor atau psikolog yang berfokus pada anak-anak dan remaja dapat menjadi sumber yang bagus untukmu.[1] Ahli profesional adalah orang-orang yang tidak terlibat secara pribadi dengan situasimu dan memiliki keahlian bertahun-tahun dalam membantu orang melewati masa-masa sulit. Mereka berada di luar hubungan yang mengikat keluargamu dan sering kali dapat membantu memahami situasimu dengan cara yang baru. 2 Bicaralah kepada teman-teman dan keluarga. Keuntungan berbicara dengan teman-teman dan anggota keluargamu tentang ibu tirimu adalah bahwa kemungkinan kamu menghabiskan waktu dan berbicara dengan mereka- kamu tidak perlu menjadwalkan waktu khusus atau berusaha untuk bertemu. Teman-teman dan keluargamu memiliki komitmen pribadi untuk kebahagiaanmu. [2] Karena teman-teman dan keluargamu tidak akan netral dengan situasi yang berkaitan dengan ibu tirimu, saran mereka mungkin tidak terlalu membantu. Saran terbaik sering datang dari orang-orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan situasi tersebut. Hal yang paling baik adalah memiliki kombinasi orang-orang yang terdiri dari teman-teman, keluarga, dan konselor profesional untuk membantumu. Jika kamu adalah bagian dari komunitas agama, pertimbangkan untuk meminta dukungan dari orang dewasa dalam komunitas ini. Sering kali pendeta, pendeta Yahudi, dan pemuka agama lainnya telah mengikuti pelatihan konseling selain pendidikan agama. 3 Bicaralah dengan ayahmu. Jika kamu tidak yakin tentang cara untuk berhubungan dengan ibu tirimu, tanyakan ayahmu apakah ia bisa duduk bersama dan mendiskusikan hal ini. Langkah yang paling baik adalah menjelaskan perasaan frustrasimu dengan jelas dan tanpa kemarahan. Kemungkinan besar ayahmu memiliki beberapa ide yang baik. Kamu perlu berbicara dengan konselor atau teman tentang cara terbaik untuk mendekatinya. Pertimbangkan hal berikut “Ayah, aku merasa bingung dan sedih. Ternyata menyesuaikan diri dengan ibu tiri jauh lebih sulit dari yang aku kira. Apakah ayah punya saran yang baik untukku?" “Aku tidak yakin bagaimana caranya memperlakukan ibu tiriku. Dia bukan ibu kandungku, tetapi dia juga bukan pacar ayah lagi. Menurut ayah, apa yang harus aku lakukan?" "Aku ingin bicara dengan ayah tentang beberapa perubahan yang terjadi dalam keluarga kita. Aku merasa tidak nyaman dengan ibu tiriku dan aku tidak yakin apa yang harus aku lakukan.” 4 Ingatkan dirimu bahwa kamu berharga. Segala sesuatu yang kamu katakan dan lakukan memiliki nilai. Ketika kamu memahami bahwa kamu adalah anggota penting dalam keluarga, kamu kemungkinan menyadari bahwa pendapatmu memang penting. Jika kamu merasa tidak dihargai atau diremehkan, bicaralah dan biarkan ayah kandungmu dan ibu tirimu mengetahuinya. [3] Hal yang wajar untuk menginginkan rasa aman dan terlindungi. Hal ini muncul ketika kamu memiliki perasaan bahwa kamu ada dan berharga. Kebanyakan orang ingin merasa emosi dan maksudnya menjadi penting bagi orang-orang di dalam rumah tangganya. Jika kamu merasa hal ini tidak terjadi kepadamu, carilah seseorang yang bisa kamu percaya untuk diajak bicara. 5 Sadarilah sikapmu. Apakah kamu melakukan hal-hal buruk di dalam rumah dengan bersikap antagonis terhadap ibu tirimu? Hal yang wajar untuk bersikap defensif ketika kamu sedang berusaha menerima perubahan keluarga baru. Jika kamu berkomentar kasar atau tidak sopan, kemungkinan masalahnya menjadi lebih buruk. Ketika kamu merasa sedih, frustasi, atau marah, mudah sekali terjebak dalam perilaku ini. [4] . Memulai perdebatan dan menjadi marah akan membuatmu lebih sulit untuk berfokus kepada pekerjaan rumah atau hal-hal menyenangkan, seperti kegiatan dengan teman-teman dan anggota keluarga. Berdebat dengan ibu tirimu tidak akan membuat ayahmu menjadi lebih dekat denganmu. Hal tersebut sebenarnya malah hanya memperparah keadaan di antara kamu dan ayahmu. Kamu tidak harus selalu setuju dengan ibu tirimu, tetapi cobalah untuk mengutarakan pendapatmu sesopan mungkin seperti halnya kamu menginginkan hal yang sama dari ibu tirimu. 6 Cobalah untuk menerima situasi. Meskipun sulit untuk melupakan merupakan reaksi alami, terus berkutat pada masa lalu hanya akan menimbulkan lebih banyak rasa sakit dan memperpanjang masa penyesuaian. Daripada memikirkan apa yang sudah terjadi, berfokuslah untuk menerima situasimu sekarang ini dan menciptakan masa depan yang positif. [5] Salah satu cara untuk berlatih menerima adalah memfokuskan kembali perhatianmu kepada sesuatu yang positif. Daripada mengungkit masalah yang kamu alami dengan ibu tirimu, carilah cara agar kamu bisa lebih banyak terlibat dengan sekolah atau komunitas meskipun kondisi keluargamu berubah. Cobalah aktivitas baru-drama, panjat tebing, menjadi relawan di dapur umum, apa pun yang menarik perhatianmu. Keluar dari rumah, bertemu orang-orang baru, dan memiliki pengalaman baru akan membantumu agar tidak selalu membenci ibu tirimu. 7 Cobalah menulis catatan harian. Menulis catatan harian membantumu merenungkan hal-hal yang terjadi sepanjang hari. Ini adalah alat pengajaran mandiri yang bagus karena catatan ini sering menunjukkan hal-hal baru tentang dirimu. Jika kamu sedang berusaha keras menghadapi ibu tirimu, menyisihkan waktu minimal 20 menit setiap hari untuk menulis catatan harian kemungkinan akan membantu menangani perasaanmu.[6] Menulis catatan harian memungkinkanmu untuk mempertimbangkan cara mengubah pikiran atau perilaku yang bisa menimbulkan hasil yang berbeda. Beberapa orang menyadari bahwa setelah menuliskan kejadian di hari tersebut, mereka juga menghabiskan beberapa menit untuk menuliskan pelajaran yang didapatkan pada hari itu, dan memikirkan cara-cara alternatif untuk bereaksi terhadap stres, menangani hubungan, serta mengenali dan menghargai momen positif dalam kehidupan. Selalu menuliskan minimal 3 hal yang kamu syukuri dalam catatan harian merupakan kebiasaan yang sehat. Hal ini membantu perhatianmu agar tidak terlalu negatif. 8 Ikutilah kegiatan olahraga. Penelitian klinis menunjukkan bahwa orang yang berolahraga setidaknya satu jam per hari kemungkinan besar merasa positif dan merespons tekananan dalam kehidupan dengan baik. Olahraga dengan intensitas sedang adalah salah satu bentuk yang sangat direkomendasikan untuk mengatasi masalah.[7] Olahraga berintensitas sedang membuat napasmu menjadi lebih cepat dari biasanya. Berlari, jalan cepat, berenang, atau lintas alam adalah kegiatan yang dapat kamu lakukan sendiri. Bermain olahraga tim seperti basket, sepak bola, voli, atau olahraga lainnya adalah cara yang bagus untuk memasukkan olahraga berkelompok ke dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah untuk memasukkan olahraga kekuatan beberapa kali per minggu. Latihan kekuatan meliputi angkat berat, senam, tolak angkat push up, dan latihan kekuatan lainnya. 9 Kembangkan sudut pandang yang positif. Ketika kamu menyadari sedang mengeluh, cobalah untuk menyeimbangkannya dengan pernyataan positif. Cobalah untuk memberikan pujian kepada ibu tirimu setiap hari, tak peduli seberapa pun kecilnya. Meskipun merasa khawatir atau marah, kamu bisa mencari sesuatu yang yang bagus untuk memfokuskan perhatianmu.[8] Cobalah untuk memperhatikan apa yang kamu katakan kepada diri sendiri. Misalnya, jika dialog dengan diri sendiri di dalam hati “berbicara sendiri” berisi pernyataan negatif tentang dirimu atau orang lain, kamu perlu berusaha mengubahnya. Pola pikir negatif mudah terbentuk dan sulit dihilangkan. Jika kamu sedang berusaha menghadapi perasaan negatif, berbicara dengan orang yang kamu percaya, seperti ayahmu, konselor, atau orang dewasa lain bisa membantu. Iklan 1 Bicaralah dengan anak-anak lain yang memiliki orang tua tiri. Memiliki ibu tiri adalah hal yang normal. Kamu mungkin memiliki satu atau dua orang teman dengan orang tua tiri. Mendapatkan saran dari seseorang yang sama usianya dan berada pada situasi yang sama bisa membantu.[9] Perasaan seolah-olah kamu bukan satu-satunya orang yang menyesuaikan diri dengan orang tua tiri akan membuatmu tidak terlalu cemas dengan situasi tersebut. Cobalah untuk mengidentifikasi situasi anak lain daripada berfokus kepada hal-hal yang berbeda keluargamu. Meskipun situasi temanmu berbeda denganmu, ia kemungkinan akan bersimpati dengan masalahmu. 2 Bicaralah secara langsung dengan ibu tirimu. Memulai pembicaraan tentang apa yang mengganggu akan membantu kamu dan ibu tirimu untuk saling mengenal satu sama lain. Hal ini bisa membantu meredakan ketegangan dan mengatasi masalah di antara kamu dan ibu tirimu. Dekatilah ibu tirimu untuk mengungkapkan kecemasanmu dengan cara yang jujur dan tidak mengkritik.[10] Beberapa saran untuk memulai pembicaraan adalah “Aku sedih dan marah dengan apa yang sedang terjadi. Bisakah kita membicarakannya?” “Aku ingin hubungan kita menjadi lebih baik. Bisakah kita membicarakan cara untuk menjalankannya?” “Aku tahu ibu berbeda dengan ibu kandungku, namun ini benar-benar menggangguku ketika _______ terjadi. Bagaimana cara memperbaikinya?” “Aku belum terbiasa dengan cara ibu melakukan sesuatu. Aku ingin tahu apakah kita bisa membicarakan aturan rumah yang seharusnya menurut ibu.” 3 Pelajari cara penanganan jika kecemasanmu diabaikan. Sayangnya, tidak semua orang tua mendengarkan dan menghargai kenyataan bahwa anak-anak mereka memiliki pendapat yang benar. Hal ini dikenal sebagai gaya pengasuhan otoriter, yaitu, “ikuti caraku atau tinggalkan aku”. [11] Merasa tidak didengarkan serta diminta untuk bersikap sama dan menerima situasi baru “karena aku berkata begitu” bisa sangat mengganggu. Jika ayahmu dan ibu tirimu tidak mendengarkan ketika kamu mengatakan sedang berusaha keras mengatasi kecemasanmu, kamu perlu melakukan langkah lain untuk menghadapi ibu tirimu. Bicarakan perasaanmu dengan konselor sekolah. Pertimbangkan untuk menghadirkan perantara ketika kamu berbicara dengan ayah dan/atau ibu tirimu. Kakek, nenek, paman, bibi, konselor, atau teman keluarga yang dipercaya bisa membantu kamu untuk berkomunikasi dan berkompromi. Ayah dan ibu tirimu mungkin lebih bersedia mendengarkan jika ada orang dewasa lain yang dipercaya.[12] 4 Hindari perdebatan yang tidak penting. Cobalah untuk bersikap menerima dan membantu semaksimal mungkin. Namun, ketika pendapatmu benar-benar perlu untuk dimengerti, lakukan dengan jujur dan tulus. Pendapatmu sangat berarti. Meskipun kamu berharap semuanya kembali seperti semula, keluargamu telah berubah secara signifikan. Sadarilah beberapa hal yang pasti berbeda. Cobalah sebisa mungkin untuk tidak memperdebatkan setiap perubahan kecil.[13] Ketika kamu merasa perlu berbicara, memang seharusnya begitu. Cobalah untuk berbicara secara langsung dan hindari ucapan kasar dan kamu memiliki peluang yang lebih baik untuk didengarkan. 5 Mulailah dari ada kata terlambat untuk mencoba memecahkan masalah dengan ibu tirimu. Biarkan ia tahu bahwa kamu tidak menyukai hal-hal yang telah berubah dan kamu ingin memulainya lagi. Jika perlu, mintalah maaf kepadanya dengan sungguh-sungguh. Hal ini bisa menjadi awal hubungan baru seutuhnya.[14] “Aku menyesali sikapku. Bisakah kita mencoba memulainya lagi?” “Aku tidak menyukai hubungan ini. Bisakah kita mencoba sesuatu yang baru?” “Aku tahu ibu bukan ibuku dan tidak akan pernah menjadi ibuku, namun kadang-kadang aku marah dengan situasi ini. Bisakah ibu bekerjasama denganku untuk berusaha melewatinya?” 6 Tawarkan bantuan. Kadang-kadang tindakan berperan lebih besar daripada kata-kata. Tanyakan ibu tirimu apakah kamu dapat membantunya mengerjakan tugas-tugas di rumah atau berbelanja kebutuhan rumah. Menawarkan bantuan adalah cara yang bagus agar ibu tirimu tahu kamu ingin membuat segalanya berjalan dengan baik. Jika kamu tahu ibu tirimu mengalami hari yang melelahkan, tawarkan bantuan untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, atau ambil inisiatif dan mulailah melipat pakaian. Jika kamu bisa menyetir, tawarkan untuk berbelanja kebutuhan rumah untuk keluarga. Kumpulkan keranjang cucian dan cucilah pakaian atau keluarkan sampah dari tempat sampah jika sudah penuh. Beri makan hewan peliharaan atau bersihkan kotak kotoran kucing meskipun bukan giliranmu untuk membersihkannya. Kamu bisa menawarkan untuk menyiapkan makan malam untuk seluruh keluarga satu minggu sekali. 7 Luangkan waktu dengan ibu tirimu. Pergi ke bioskop atau berjalan-jalan bersama akan mendorong terjadinya percakapan dan membantu membangun ikatan yang lebih kuat di antara kamu dan ibu tirimu. Jika ia memintamu untuk bergabung bersamanya mengikuti suatu aktivitas, katakan ya. Sering kali keluar rumah dan masuk ke lingkungan baru akan menghilangkan ketegangan dan memberikan pandangan baru.[15] Cobalah untuk rileks dan berpikiran terbuka. Kamu mungkin menyadari kalau kamu memiliki minat yang sama yang akan membantu hubunganmu. Melakukan hal-hal kecil seperti menonton televisi bersama atau bermain permainan video bersama bisa membantu memperbaiki hubunganmu. Jika kamu tidak yakin tentang cara melakukannya, pertimbangkan untuk melakukan kegiatan dengan kelompok orang yang lebih besar. Misalnya, mengikuti arung jeram atau mengikuti kelas bersama bisa menjadi hal yang menyenangkan. Iklan 1 Bersabarlah mengharapkan kemajuan. Keluarga baru sedang dibangun dan setiap orang memerlukan waktu agar terbiasa—keluarga tiri memiliki perkembangan sendiri dan berbeda dengan keluarga biologis. [16] Menyatukan sebuah keluarga agar berhasil tidak terjadi dalam semalam. Ini membutuhkan waktu dan kadang-kadang tidak terjadi seperti yang kamu harapkan. Setiap orang sedang menyesuaikan diri dan akan terus berkembang. Komunikasi yang jelas, terbuka, dan jujur adalah hal yang penting untuk menciptakan keberhasilan.[17] Ayahmu mungkin ingin sekali agar kamu bergaul dengan baik dan menerima ibu tirimu, atau menjadi sebuah “keluarga besar yang bahagia”, namun hal ini mungkin tidak realistis.[18] Jika kamu merasa ayahmu menekanmu, katakan kepadanya kalau kamu terbuka untuk berhubungan dengan ibu tirimu, namun hal tersebut terjadi secara bertahap. 2 Pertimbangkan kemungkinan bahwa kamu tidak akan pernah menyukainya. Kadang-kadang orang berbeda satu sama lain sehingga sulit untuk membangun hubungan. Ketika terjadi pertentangan kepribadian, hampir mustahil untuk menemukan pemahaman yang sama untuk mengenal satu sama lain.[19] Jika kamu berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap baik dan menghargai, situasinya tidak akan menjadi buruk. Dengan demikian, carilah minat yang sama sebagai cara untuk memperbaiki hubungan. Tidak masalah jika kamu ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanmu atau anggota keluarga lain saat ini. Jika kamu diajak untuk mengerjakan berbagai kegiatan bersama ibu tirimu, tidak masalah jika kamu berkata tidak mau. Usahakan untuk melakukannya sopan. 3 Bersikaplah tenang. Jika ibu tirimu berwatak sulit, kasar, atau senang memerintah dan terus bersikap sama setelah kamu berkali-kali berusaha untuk berdamai, yang paling baik adalah mengabaikannya. Berfokuslah kepada diri sendiri dan apa yang bisa kamu ubah dalam dirimu agar bisa beradaptasi lebih baik terhadapnya.[20] Jika ibu tirimu bersikap kasar kepadamu, jangan diambil hati. Abaikan sikap kasarnya dengan memilih untuk menganggap hal tersebut sebagai masalahnya, bukan masalahmu. Berusahalah untuk mengingat bahwa kamu memiliki pilihan dalam bereaksi. Jangan biarkan suasana hati ibu tirimu mengganggu harimu. Cara terbaik untuk menghilangkan perilaku yang menjengkelkan adalah tetap bersikap bersahabat dan membantu, dan bukan menjadi marah. Terlibat dalam situasi yang emosional akan memperparah situasi. 4 Jangan berusaha memaksakan perubahan. Ingatlah bahwa kamu tidak bisa mengubah perilaku seseorang. Pada kenyataannya, mencoba memaksakan seseorang untuk mengubah perilakunya sering kali bisa memperparah keadaan. Kadang-kadang kamu hanya perlu menerima bahwa perilaku negatif seseorang bukanlah kesalahanmu. [21] Kamu bisa mencoba memberikan ruang untuk ibu tirimu dan memfokuskan perhatianmu ke arah lain. Jika perlu, luangkan waktu untuk berolahraga atau melakukan aktivitas yang membuatmu keluar rumah. Luangkan waktu di rumah temanmu dan minimalkan kontak dengan ibu tirimu. Iklan Berikan kesempatan kepada ibu tirimu. Kamu bisa menyukainya secara bertahap dan mendapatkan figur orang tua dan teman baru. Jika kamu tinggal bersama ibu tiri yang menjengkelkan, ingat, ini hanya sementara. Sebelum kamu menyadarinya, kamu akan keluar dari rumah untuk hidup sendiri. Tetaplah berhubungan dengan saudara seperti kakek, nenek, dan teman dekat untuk mendapatkan dukungan tambahan. Cobalah untuk tetap berpikir positif dan berfokus kepada hal-hal baik dalam keluargamu. Iklan Peringatan Jika kamu mulai merasa hidupmu tidak berarti, kamu perlu segera berbicara kepada seseorang yang dipercaya. Jangan berusaha menyingkirkan ibu tirimu atau memisahkannya dari ayahmu. Kamu hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?Sayaseorang ibu tiri dari 3 anak. Yang terbesar perempuan umur 16 tahun. Karakter anak ini sangat tertutup, jarang berbicara atau mengobrol baik dengan orangtua ataupun adik-adiknya. Dengan teman-teman sekolahnya sekalipun dia bersikap sama. Teman-temannya juga tidak banyak. Tidak semua ibu tiri itu jahat, kalo yang jahat sih adanya di film Cinderella saja. Ada juga yang beranggapan ibu tiri hanya mencintai ayahnya saja, memang serba salah posisi menjadi ibu tiri, tapi percayalah tidak semua ibu tiri itu jahat, ada kok yang akrab dan meanggap seperti anak sendiri. Bagi anda yang saat ini berperan menjadi ibu tiri, disini kami akan memberikan tips 5 cara menjadi ibu tiri yang baik dan ibu tiri, maka cobalah untuk selalu hadir bagi anak. Anda harus mengupayakan selalu berada di dekat mereka terutama disaat mereka membutuhkan. Sebab, dengan begini maka tentu anak akan merasa bahwa perhatian anda hanya terfokus bagi mereka. Anak-anak yang orangtuanya bercerai bisa memiliki memori yang buruk tentang orangtua mereka. Entah itu ketika orangtua mereka sedang bertengkar hebat atau ketika salah satu pihak bersedih. Anak yang orangtuanya bercerai karena perselingkuhan juga bisa menganggap tak apa-apa berpisah demi orang lain. Maka dari itu ajari anak dengan hal yang baik, jangan biarkan anda mendoktrin anak dengan hal yang membuat ia Anda jangan pernah berbohong pada anak-anak. Meskipun yang harus diungkapkan itu bisa menyakitkan. Bimbing anak untuk lebih kuat, tapi tidak dengan berbohong pada Jadilah Orangtua, Bukan TemanIbu tiri biasanya akan berusaha keras untuk menyenangkan anak-anak tiri mereka. Lakukan hal itu di awal mendekatkan diri dengan mereka, karena tentunya Anda tak mau anak marah sebelum akhirnya Anda membangun hubungan apapun. Namun ketika Anda sudah melihat anak memahami kalau Anda memang mencintai mereka, lakukan langkah selanjutnya dan jadilah orangtua. Anak-anak tidak butuh ibu tiri mereka menjadi seorang Komunikasikan dengan Terbuka Kepada SuamiJangan lupa untuk mengkomunikasikan segala sesuatu dengan terbuka kepada suami. Ini merupakan pilihan tepat disaat saat genting. Sebab sebelum anda jauh masuk kekehidupan mereka, sosok yang paling mengenal anak-anak tidak lain adalah ayah. Mintalah dukungan pada suami dan lakukan dengan ketulusan dan keikhlasan sebagai tanggung jawab ibu kepada anak. Namun ibu tiri bersikap tidak baik pada Putri Salju, karena merasa kecantikan sang putri menyaingi dirinya. Sang ibu tiri mulai memiliki rencana jahat pada Putri Salju. Ia menyuruh prajurit membawa Putri Salju jauh dari istana untuk mencelakainya diam-diam. Ia juga meminta hati Putri Salju sebagai buktinya. Ratu yang jahat senang karena
Waktu Baca 4 menit“Eh, kamu udah nonton episode kemarin malam belum? Jahat banget sumoah ibu tirinya, sampe dipukul segala.”Kita pasti pernah nonton sinetron lah ya melalui televisi atau bahkan platform lain seperti youtube atau media streaming lainnya. Di sinetron yang kebanyakan mengisahkan mengenai perjuangan percintaan dua insan dengan berbagai macam konflik yang bisa kita katakan lebay itu, pasti aja ada ibu tirinya, dan kebanyakan pasti ibu tiri tokoh utama perempuan. Entah di sinetron atau drama luar pun banyak yang nunjukin ibu tiri itu pasti jahat dengan kekhasannya yang penjilat, melakukan kekerasan pada anak tirinya, dan pilih kasih antara anak kandung dan anak kalau dipikir-pikir lebih dalam nih, kan enggak juga ibu tiri itu pasti jahat. Banyak juga yang membantahkan konotasi ibu tiri yang dinilai negatif oleh masyarakat, dan bahkan justru ada juga yang lebih baik dari orang tua kandungnya bahkan. Bahkan di luar sana pun, justru orang tua kandunglah yang jahat dan melakukan tindak kekerasan pada anak kandungnya banyak argumen masyarakat yang membantah konotasi ibu tiri dan keluarga tiri itu jahat, kenapa sih kok konotasi itu masih aja dipakai sampai sekarang, khususnya di sinetron, cerita pendek populer, dan novel populer? Berikut Panji pada Ibu TiriSebagai informasi, Panji merupakan salah satu sastra terkuno asli dari Nusantara Tanah Jawa yang mengisahkan kisah-kisah lokal masyarakat tanpa ada pengaruh dari epos-epos India. Kisah-kisah Panji masih bisa kita temukan banyak hingga sekarang, biasanya dikisahkan dengan ketoprak ketoprak pertunjukan, ya, bukan makanan sama dongeng-dongeng waktu kita kecil. Di antara banyaknya kisah Panji, salah satu kisahnya itu mengenai ibu penelitiannya Cokrowinoto dkk. Mengenai “Pengaruh Cerita Panji pada Alur Roman Jawa Modern” tahun 1990, kisah-kisah roman Panji kisah-kisah tentang ibu tiri/keluarga tiri yang dilawankan dengan tokoh utama untuk menambah nilai estetik dan konflik batin. Model istanasentris kisah Panji juga yang mendukung konotasi ibu tiri yang haus akan kekayaan, penjilat, dan abusive. Ciri-ciri tersebut pun disertai dengan konflik istana seperti peperangan, konflik wilayah, dan perebutan kekuasaan. Kekhasan tersebut digunakan untuk menambah bumbu keindahan dalam konflik utama, seperti kekasih yang pergi dan sepasang kekasih yang saling menyamar agar tidak diketahui orang banyaknya kisah Panji tersebut, perlahan masyarakat lampau mengembangkan kisahnya dan didongengkan pada Ibu Tiri dan Sinema Elektronik Tanah AirWaktu kecil pasti lah kita sering mendengar, membaca, ataupun diceritakan mengenai dongeng-dongeng. Cerita seperti “Ikan Mas”, “Ande-ande Lumut”, dan yang telah menjadi public culture “Cinderella” ditunjukkan sekali Lady Tremaine dan anak-anak kandungnya yang abuse pada Cinderella. Khas sekali kisah-kisah ibu tiri seperti Lady Tremaine yang penjilat pada suami terbaru, sayang dengan anak kandungnya saja, dan mempembantukan anak apalagi waktu masih anak-anak dan belum memiliki pengetahuan yang banyak, pasti kita pun terpengaruh dengan ketakutan para Cinderella’ dongeng-dongeng itu. Gara-gara itu, pasti kita pun punya pikiran sepintas untuk tidak punya ibu tiri atau saudara tiri sejahat tersebut sudah terbentuk dari dongeng-dongeng dan mulai dikisahkan dalam beberapa kisah pelipur lara, salah satunya kisah ibu tiri jahat hingga sekarang. Semakin berkembangnya zaman dan informasi sudah mulai mudah didapatkan pula, semakin kreatif dan banyaknya sinetron dan FTV tanah air yang beberapa terinspirasi dari alur cerita Panji dan saluran TV yang mengisahkan kisah-kisah ibu tiri jahat, ditambah lagi banyaknya produk yang diiklankan dalam sinetron dan FTV menunjukkan masyarakat Indonesia masih memfavoritkan kisah roman picisan dan mendukung konteks ibu tiri jahat. Bahkan beberapa kisah pun sempat viral di sini, masih belum menjawab mengapa sih konotasi ibu tiri itu jahat?Konteks Ibu Tiri pada Kehidupan Nyata Walaupun konotasi ibu tiri jahat dibesar-besarkan dalam kisah-kisah lampau dan pelipur lara elektronik masa kini, ibu tiri justru menjadi salah satu kendala, khususnya dalam kehidupan berkeluarga. Adanya keluarga tiri yang hadir dalam keluarga kandung memiliki banyak batas-batas kejiwaan, terkhusus antara anak dan orang tua 2020 pernah membahas alasan kejiwaan yang menyebabkan konotasi ibu tiri menjadi jahat. Orang tua tiri dengan anak tirinya memiliki batasan, karena dia hadir dalam satu keluarga yang telah retak sebagai orang asing dan berusaha menggantikan sosok yang ditinggalkan. Hal tersebut juga semakin menimbulkan keresahan, khususnya jika anak tidak setuju dengan adanya orang tua orang tua tiri terkadang muncul tidak untuk cinta. Hal tersebut wajar di masyarakat bahwa fakta pernikahan tidak hanya berdasarkan cinta, melainkan harta. Lady Tremaine yang menikahi ayah kandung Cinderella pun tidak hanya ada di Dongeng-dongeng saja, melainkan banyak Lady Tremaine yang menikah dengan alasan seperti itu. Tidak adanya landasan cinta dalam pernikahan yang menyebabkan relasi orang tua tiri dengan anak tirinya semakin runyam dan lagi jika orang tua tiri yang hadir bukanlah perempuan yang pernah berkeluarga. Walaupun ibu tiri berusaha sebagaimana mungkin caranya dekat dengan anak, caranya pasti berbeda dengan perempuan yang pernah berkeluarga, dan pasti memiliki bekal dan pengalaman mendidik anak. Hal tersebut juga ditambah dengan bayang-bayang anak yang masih merindukan orang tua kandung seperti Cinderella yang merindukan sosok ibu aslinya. Hal tersebut jika ditumbuhkan di sepanjang waktu justru dapat menjadi konflik besar antara orang tua tiri dengan anak jika masing-masing pihak tidak sama-sama rendah konotasi ibu tiri yang jahat memang ada di masyarakat, apakah berhak sih kita nge-judge semua ibu tiri itu jahat? Tentu tidak. Dalam kehidupan nyata, masalah antara ibu tiri dan anak tirinya tidak hanya terdapat pada anaknya saja, melainkan ibu tiri juga. Orang tua tiri justru dapat lebih baik bagi anaknya, dan dapat menggantikan sosok orang tua baik bagi anaknya. Bahkan, perjuangan ibu tiri di masa modern ini menjadi berat dengan konotasi masyarakat yang masih konservatif ini. Don’t judge book by it cover!
Homepage/ OPINI Ciri-Ciri Anak Broken Home. Follow Us; June 10, 2019 June 10, 2019 by Editor2. Sosok ibu yang seharusnya peduli dan memberikan kasih sayang terhadap anaknya, kini berubah menjadi seorang pekerja yang bahkan tidak peduli lagi dengan pendidikan anaknya. maupun sebagai ibu tiri, karena mereka masih memiliki trauma yangloading...Banyak ibu anime yang merupakan sosok ibu terbaik yang pernah ada. Tapi, ada sejumlah ibu angkat di anime yang menyebabkan penderitaan bagi anaknya sejak awal. Foto Manga Thrill Ada banyak karakter sosok ibu di anime . Baik ibu kandung atau pun ibu angkat, mereka dikenal sebagai karakter yang paling baik hati di sana. Para ibu ini berada di kursi belakang di ceritanya, tapi mereka sering kali tampil untuk peran kecil dengan dukungan tanpa syarat mereka kepada keluarga mereka. Sayang, tidak semua ibu di anime terkenal baik hati. Sebagian ibu angkat atau ibu tiri di anime sepertinya menghidupkan trope jahatnya ibu tiri kepada anak kandung pasangannya atau anak angkat mereka. Perilaku mereka sangat melukai hati anak-anak itu dan meninggalkan trauma mendalam. Di anime, ada sejumlah ibu tiri atau ibu angkat yang punya hati dingin terhadap anak-anak yang mereka asuh. Sebagian bahkan punya rencana jahat terhadap anak-anak ini. Yang lain membandingkan mereka dengan anak kandung mereka. Siapa saja sosok ibu tiri terburuk di anime? Mengutip Game Rant, berikut ulasannya! Baca Juga 7. Roji — One PieceFoto One Piece Wiki – FandomKetika Nico Olivia berangkat untuk mempelajari Abad Kosong, dia meninggalkan anaknya, Robin di Ohara. Dia menitipkan anaknya itu kepada bibinya, Roji. Sayang, sementara Roji merawat anaknya sendiri, dia benar-benar tidak tahan untuk tidak menyiksa Robin secara fisik dan verbal. Dia bahkan menyebut Robin sebagai orang numpang. Di satu titik, Roji meninggalkan Robin sendirian di rumah untuk menyelesaikan semua tugas rumahnya. Sementara, dia dan keluarganya pergi untuk merayakan ulang tahun. Bahkan, suaminya menyebut metode Roji itu terlalu kejam dan akan membela Robin dari amarahnya. 6. Mrs. Stadtfeld — Code GeassFoto Twitter Istri sah ayah Kallen, Mrs. Stadtfeld, mengadopsi Kallen dan kakaknya karena dia mandul. Tapi, meski keduanya adalah anak tirinya, Mrs. Stadtfeld tidak baik kepada mereka. Dia bahkan memarahi Kallen habis-habisan di depan salah satu temannya. Sementara Mrs. Stadtfeld dingin terhadap-anak tirinya, dia menyimpan kebencian nyata kepada ibu kandung Kallen. Dia selalu berusaha melecehkan ibu kandung Kallen itu kapan pun dia bisa. Dia bahkan melarang ibu Kallen menemui anak-anaknya, tapi Bibinya Kaneki — Tokyo GhoulFoto Tokyo Ghoul Wiki – FandomDi salah satu cerita latar tragis anime, Kaneki dikirim untuk tinggal bersama bibinya setelah ibunya meninggal. Awalnya, bibinya itu memperlakukannya dengan baik. Tapi, dia akhirnya mulai membandingkan Kaneki dengan anaknya sendiri. Akibatnya, dia pun jadi abusif terhadap Kaneki. Meski Kaneki berusaha menghindari interaksi dengannya, bibinya akan menemukan cara untuk melecehkannya secara verbal. Dia bahkan tidak mengizinkan Kaneki makan bersama keluarga. Akhirnya terungkap kalau si bibi ini bertanggung jawab atas kematian ibunya. Dia memeras ibunya itu sehingga ibu Kaneki pun harus bekerja keras sampai meninggal dunia. 4. Ratu Midland — BerserkFoto tidak sebenci ibu tiri lain terhadap keluarganya, Ratu Midland masih punya sikap berhati dingin. Dia menikahi Raja Midland. Setelah itu, dia selingkuh dengan saudara iparnya, Julius, untuk lari dari pernikahan tanpa cinta itu. Dilahirkan sebagai bangsawan, Ratu Midland membenci Griffith karena rakyat jelata. Dia tidak peduli dengan naiknya Griffith ke kekuasaan dan tidak menyetujui kasmarannya anak tirinya, Charlotte, terhadap Griffith. Pada akhirnya, Ratu tewas ketika Griffith membakar menaranya sebagai pembalasan atas usahanya membunuhnya. 3. Isabella — The Promised NeverlandFoto The Promised Neverland Wiki – FandomIsabella adalah salah satu pengasuh Grace Field House. Isabella merepresentasikan dirinya sebagai sosok ibu yang manis dan penuh kasih sayang kepada anak-anak yang dirawatnya. Karenanya, banyak anak yatim piatu yang suka padanya seperti kalau dia adalah ibu mereka. Faktanya, Isabella adalah orang jahat yang memberikan anak-anak itu agar dimakan iblis tanpa rasa penyesalan. Dia juga terbukti sangat manipulatif. Isabella tidak segan menggunakan kekerasan fisik dalam menenangkan anak-anak, yang sebagian menyadari nasib mereka di bawah asuhannya. 2. Carmel — One PieceFoto One Piece Wiki – Fandom
a Dewa dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran dan putrid, ahli nujum. b) Peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster naga c) Binatang, misalnya ikan ajaib, dan kancil d) Kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib, e) Benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.