Allah has revealed the Holy Quran to Prophet Muhammad pbuh through the angel Jibreel in stages across a period of more than 20 years. Each time a verse was revealed, the Prophet would summon the
Related PapersBetapa pun awamnya seseorang muslim/muslimat, niscaya ia tahu dan memang harus tahu bahwa sumber utama dan pertama ajaran agama yang dianutnya Islam ialah al-Qur’an al-Karim. Baru kemudian diikuti dengan al-Hadis/al-Sunnah sebagai sumber penting kedua agama Islam. Beberapa hari menjelang kematiannya, Nabi Muhammad Saw berwasiat kepada umatnya supaya berpegang teguh dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut al-Qur’an dan al Sunnah. Hal ini terungkap dalam sabdanya تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا إِنْ تُمْسِكْتُمْ بِهِمَا كِتَاب اللهِ وَسُنَّة نَبِيِّهِ رواه مالك Artinya Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian umat Islam dua hal. Kalian tidak akan pernah sesat selama berpegang teguh dengan keduanya yakni Kitabullah al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya al-hadist. HR. Imam Malik. Ilmu tafsir bisa mendorong kita untuk mengetahui ilmu-ilmu al-Qur’an sedikit mendalam, serta mendorong kita untuk mengetahui hal-hal yang menunjang pemahaman al-Qur’an yang mulia ini, berupa usaha maksimal, kesungguhan yang optimal pembahasan mendalam. Kesemuanya itu harus dicurahkan dalam rangka studi al-Qur’an yang mulia. Betapa usaha para guru besar ternama dan Ulama yang terkenal, dimana mereka telah menghabiskan usia demi terjaminnya permikiran atas wahyu murni sebagai pedoman/undang-undang yang berharga, sejak awal diturunkannya al-Qur’an sampai saat ini. Mereka pulang ke rahmatullah dengan meninggalkan kekayaan ilmu pengetahuan yang melimpah ruah untuk kita, yang sumbernya tak akan kering dan mutiaranya yang tak akan habis disepanjang masa. Namun, sekalipun dengan penuh kesungguhan telah mereka curahkan dari dahulu hingga sekarang, sungguh al-Qur’an tetap merupakan lautan yang dalam dimana memerlukan penyelam yang terjun ke dalamnya untuk dapat mengambil mutiara dan permata dari Rasmul Quran is one part of the Qu'ran disciplines in which there learn about the writing of manuscripts of the Qur'an is done in a special way, both in the writing-pronunciation pronunciation and letter forms are used. Rasmul Qur'an also known as Ottoman Rasm. Koran Ottoman writing is writing attributed to Uthman ra. Khalifah to III. The term appears after the completion of the copy of the Koran made by a team formed by Ustman in 25H. By the Ulama way of writing is usually termed the "Rasmul Ottoman". Which is then attributed to the Commander of the Faithful Ustman ra. Scholars disagree on this writing, among them there were found the article to be taufiqi direct provision of the Prophet, they are based on a history which states that the Prophet explained to one kuttab scribe revelation that Mu'awiya on the procedure for the writing of revelation , Among scholars cling to this opinion is Ibn al-Mubarak in his book "al-Ibriz" which narrates the words of his teacher 'Abdul' Aziz al-Dibagh ", that writing contained in Ottoman Rasm all have a stake, like it is known that al-The Qur'an is a miracle so did his al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah, selain sebagai pedoman kehidupan umat islam didalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dalam ber-agama seperti kaitannya dengan akidah, syariat, muamalah, kisah-kisah Nabi terdahulu dll. Tidak dapat dipungkiri kebenaran al-Qur'an adalah mutlak fii kulli zaman wal makan. Dalam perjalanannya bentuk al-Qur'an yang kita liat sekarang ini adalah hasil kerja keras para ulama terdahulu khususnya para Khulafaur Rasyidin. Khalifah yang menonjol dalam perbaikan mushaf al-Qur'an adalah khalifah ke-3 yaitu Utsman bin Affan. Penyempurnaan bentuk tulisan al-Qur'an tujuannya tidak lain untuk menyatukan umat Islam dalam satu seragam, yaitu satu bentuk tulisan mushaf al-Qur'an yaitu Rasm Utsmani yang digunakan sampai sekarang ini. Rasm Utsmani adalah tata cara dalam penulisan al-Qur'an yang terdiri dari 4 orang panitia Zaid ibn Tsabit, Abdulllah ibn az-Zubair, Sa'id ibn al-Ash, dan Abdurrahman ibn Harits dalam masa Khalifah Utsman bin Affan. Banyak ragam pendapat ulama tentang penulisan al-Qur'an terhadap Rasm Utsmani, mereka beralasan dengan diperkuat dalil masing-masing. Tetapi satu hal yang perlu kita garisbawahi, Rasm Utsmani telah memberikan dampak yang positif bagi umat Islam, diantaranya menyatukan umat Islam dalam satu penulisan al-Qur'an sehingga umat Islam lebih mudah membacanya. Dalam Rasm Utsmani terdapat aturan-aturan yang telah ditetapkan, aturan tersebut digunakan dalam penulisan al-Qur'an dengan Rasm Utsmani dan digunakan sampai sekarang ini, aturan tersebut antara lain hadzf, ziyadah, badal dll. Kata Kunci Rasm Utsmani, Sejarah dan Urgensi Rasm Utsmani, Pengaruh Rasm Utsmani Terhadap Umat aql quran hadis tidak akan membuatmu rugi, maka perbanyaklah waawasan keilmuan, dari mana pun sumber belajarnya, karena al quran adalah Kalamullah yang tidak ada khilafiyah di dalamnya, perbedaan tafsir semakin menggambarkan betapa terbatasnya pengentahuna manusia sebagai makhluk Fana ... Begitu pun dengan Hadis ... mari kita jaga akhlak kita dalam menerima sumber ilmu sbg wawasan masa depan anak-anak kita ... aamiin yaa Robbal aalamiinPendahuluan Pada prinsipnya, proses kodifikasi Al-Qur"an berbeda dengan kanonisasi Alkitab, yang perbedaan tersebut tidak saja menyangkut tentang kepenulisannya, melainkan tentang metode yang digunakannya pula. Proses kepenulisan Al-Qur"an telah disaksikan dan disetujui secara serempak oleh para sahabat Nabi Muhammad saw, namun hal demikian, tidak terjadi dan dialami oleh Alkitab.
2. Ahli Rasm Utsmani yang juga menjadi imam Qira’at penduduk Basrah adalah Ashim Al Juhduri (wafat 128 H), dan seorang Ulama’ besar yang meriwayatkan dari Ashim yang bernama Mu’alla bin Isa Al Basri. Selanjutnya dari kedua Ulama’ tersebut banyak Ulama’ yang meriwayatkan Rasm Utsmani, diantaranya Abu Amr bin Ala’ (wafat 154 H) dan
Uploaded byAffection Fahrul 0% found this document useful 0 votes8 views11 pagesDescriptionBismillahCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes8 views11 pagesMAKALAH Rasm QuranUploaded byAffection Fahrul DescriptionBismillahFull descriptionJump to Page You are on page 1of 11Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dalam Rasm Utsmani, kaidah memisah dan menyambungkan tulisan pada. umumnya menyangkut bentuk-bentuk kalimat kata sambung seperti alla, ‘amman, fima, dan lain-lain. Aturan pemisahan (fashl) dan penyambungan (washl) di dalam tulisan, aturan badal yang terdiri dari beberapa macam aturan yaitu: 1.
Related PapersPenulisan Al-Qur'an dengan aturan rasm Al-Qur'anBetapa pun awamnya seseorang muslim/muslimat, niscaya ia tahu dan memang harus tahu bahwa sumber utama dan pertama ajaran agama yang dianutnya Islam ialah al-Qur’an al-Karim. Baru kemudian diikuti dengan al-Hadis/al-Sunnah sebagai sumber penting kedua agama Islam. Beberapa hari menjelang kematiannya, Nabi Muhammad Saw berwasiat kepada umatnya supaya berpegang teguh dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut al-Qur’an dan al Sunnah. Hal ini terungkap dalam sabdanya تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا إِنْ تُمْسِكْتُمْ بِهِمَا كِتَاب اللهِ وَسُنَّة نَبِيِّهِ رواه مالك Artinya Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian umat Islam dua hal. Kalian tidak akan pernah sesat selama berpegang teguh dengan keduanya yakni Kitabullah al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya al-hadist. HR. Imam Malik. Ilmu tafsir bisa mendorong kita untuk mengetahui ilmu-ilmu al-Qur’an sedikit mendalam, serta mendorong kita untuk mengetahui hal-hal yang menunjang pemahaman al-Qur’an yang mulia ini, berupa usaha maksimal, kesungguhan yang optimal pembahasan mendalam. Kesemuanya itu harus dicurahkan dalam rangka studi al-Qur’an yang mulia. Betapa usaha para guru besar ternama dan Ulama yang terkenal, dimana mereka telah menghabiskan usia demi terjaminnya permikiran atas wahyu murni sebagai pedoman/undang-undang yang berharga, sejak awal diturunkannya al-Qur’an sampai saat ini. Mereka pulang ke rahmatullah dengan meninggalkan kekayaan ilmu pengetahuan yang melimpah ruah untuk kita, yang sumbernya tak akan kering dan mutiaranya yang tak akan habis disepanjang masa. Namun, sekalipun dengan penuh kesungguhan telah mereka curahkan dari dahulu hingga sekarang, sungguh al-Qur’an tetap merupakan lautan yang dalam dimana memerlukan penyelam yang terjun ke dalamnya untuk dapat mengambil mutiara dan permata dari al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah, selain sebagai pedoman kehidupan umat islam didalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dalam ber-agama seperti kaitannya dengan akidah, syariat, muamalah, kisah-kisah Nabi terdahulu dll. Tidak dapat dipungkiri kebenaran al-Qur'an adalah mutlak fii kulli zaman wal makan. Dalam perjalanannya bentuk al-Qur'an yang kita liat sekarang ini adalah hasil kerja keras para ulama terdahulu khususnya para Khulafaur Rasyidin. Khalifah yang menonjol dalam perbaikan mushaf al-Qur'an adalah khalifah ke-3 yaitu Utsman bin Affan. Penyempurnaan bentuk tulisan al-Qur'an tujuannya tidak lain untuk menyatukan umat Islam dalam satu seragam, yaitu satu bentuk tulisan mushaf al-Qur'an yaitu Rasm Utsmani yang digunakan sampai sekarang ini. Rasm Utsmani adalah tata cara dalam penulisan al-Qur'an yang terdiri dari 4 orang panitia Zaid ibn Tsabit, Abdulllah ibn az-Zubair, Sa'id ibn al-Ash, dan Abdurrahman ibn Harits dalam masa Khalifah Utsman bin Affan. Banyak ragam pendapat ulama tentang penulisan al-Qur'an terhadap Rasm Utsmani, mereka beralasan dengan diperkuat dalil masing-masing. Tetapi satu hal yang perlu kita garisbawahi, Rasm Utsmani telah memberikan dampak yang positif bagi umat Islam, diantaranya menyatukan umat Islam dalam satu penulisan al-Qur'an sehingga umat Islam lebih mudah membacanya. Dalam Rasm Utsmani terdapat aturan-aturan yang telah ditetapkan, aturan tersebut digunakan dalam penulisan al-Qur'an dengan Rasm Utsmani dan digunakan sampai sekarang ini, aturan tersebut antara lain hadzf, ziyadah, badal dll. Kata Kunci Rasm Utsmani, Sejarah dan Urgensi Rasm Utsmani, Pengaruh Rasm Utsmani Terhadap Umat aql quran hadis tidak akan membuatmu rugi, maka perbanyaklah waawasan keilmuan, dari mana pun sumber belajarnya, karena al quran adalah Kalamullah yang tidak ada khilafiyah di dalamnya, perbedaan tafsir semakin menggambarkan betapa terbatasnya pengentahuna manusia sebagai makhluk Fana ... Begitu pun dengan Hadis ... mari kita jaga akhlak kita dalam menerima sumber ilmu sbg wawasan masa depan anak-anak kita ... aamiin yaa Robbal aalamiins Rasmul Quran is one part of the Qu'ran disciplines in which there learn about the writing of manuscripts of the Qur'an is done in a special way, both in the writing-pronunciation pronunciation and letter forms are used. Rasmul Qur'an also known as Ottoman Rasm. Koran Ottoman writing is writing attributed to Uthman ra. Khalifah to III. The term appears after the completion of the copy of the Koran made by a team formed by Ustman in 25H. By the Ulama way of writing is usually termed the "Rasmul Ottoman". Which is then attributed to the Commander of the Faithful Ustman ra. Scholars disagree on this writing, among them there were found the article to be taufiqi direct provision of the Prophet, they are based on a history which states that the Prophet explained to one kuttab scribe revelation that Mu'awiya on the procedure for the writing of revelation , Among scholars cling to this opinion is Ibn al-Mubarak in his book "al-Ibriz" which narrates the words of his teacher 'Abdul' Aziz al-Dibagh ", that writing contained in Ottoman Rasm all have a stake, like it is known that al-The Qur'an is a miracle so did his merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup kenabian dan penyempurna kitab-kitab agama samawi yang diturunkan sebelumnya. Posisinya sangat fundamental dalam kehidupan seorang muslim karena seluruh doktrin ke-Islaman yang diajarkan berasal darinya dan kepercayaan penuh kepadanya merupakan salah satu syarat keimanan. Karena itu jaminan atas orisinalitas dan validitas Al-Qur’an merupakan suatu keniscayaan. Dengan sebab itulah umat Islam sejak era pertama kemunculannya hingga periode modern ini berupaya untuk menjaga teks Al-Qur’an dari segala bentuk perubahan dengan cara tulisan Al-Hifdzu fi As-Shutuur dan hafalan Al-Hifdzu fi As-Shuduur. Dimulai dari masa kenabian dengan menulis dan menghafal Al-Qur’an. Lalu masa khulafaur rasyidin dengan pembukuan, kodifikasi, dan pemberian titik Nuqath Al-I’jam. Lalu pada masa setelahnya lahirlah berbagai disiplin ilmu seperti ilmu qiraat, tajwid, nuqath, rasm, dan lain sebagainya. Yang mana keseluruhannya dapat menjadi pembuktian atas orisinalitas teks dan validitas isinya. Dan pada era modern ini berdirilah lembaga-lembaga pusat studi Al-Qur’an dan penerbitan Al-Qur’an yang juga memberi andil dalam menjaga teks dan isi Al-Qur’an serta menjawab serangan-serangan dari kalangan orientalis terhadap orisinalitas dan validitas Al-Qur’ Pada prinsipnya, proses kodifikasi Al-Qur"an berbeda dengan kanonisasi Alkitab, yang perbedaan tersebut tidak saja menyangkut tentang kepenulisannya, melainkan tentang metode yang digunakannya pula. Proses kepenulisan Al-Qur"an telah disaksikan dan disetujui secara serempak oleh para sahabat Nabi Muhammad saw, namun hal demikian, tidak terjadi dan dialami oleh Alkitab.
1aI5.